Search This Blog

Jumat, 04 Desember 2009

Apakah Bunuh Diri Jalan Pintas Hidup?

Post a comment

Hampir setiap hari kita mendapat tayangan TV tentang kasus bunuh diri. Sebuah tayangan yang sudah menjadi biasa dan tidak lagi terlalu menghebohkan, bahkan merupakan kasus biasa. Ironis memang, tragedi sebuah pelarian dari masalah dan dianggap paling tepat. Di Indonesia dalam 3 tahun peristiwa bunuh diri mencapai 50 ribu orang dari Tahun 2005 - 2007. Mencengangkan karena itu berarti setiap tahun mencapai lebih dari 16 ribu orang dan berarti setiap bulan lebih dari 1300 orang atau setiap hari lebih dari 40 orang atau hampir setiap jam mencapai 2 orang melakukan bunuh diri. Bayangkan setiap jam minimal 2 orang bunuh diri di Indonesia.

Ada beberapa sudut pandang kita melihat peristiwa bunuh diri ini, dari sisi kependudukan, sisi kerohanian, sisi pandangan dunia dan sisi kepedulian. Dari sisi kependudukan, artinya apakah ini bisa mempengaruhi jumlah pendudukan dalam artian bisa berdampak kurangnya jumah penduduk, bisa dibandingkan antara angka kelahiran tiap tahun yang mencapai hampir 5 juta bayi lahir dan bandingkan dengan angka bunuh diri yang mencapai lebih dari 16 ribu orang bunuh diri, yang tentu saja tidak ada pengaruh kita kekurangan penduduk. Tiap jam angka kelahiran mencapai 500 orang dan bunuh diri mencapai hampir 2 orang. Dari sisi kerohanian, mudah saja menaruh barometer tentang semakin baiknya pengaruh kerohanian atau buruknya kerohanian di Indonesia dengan melihat semakin banyakkah orang yang bunuh diri atau semakin berkurang. Dari sisi pandangan dunia, bila angka bunuh diri di Indonesia semakin banyak tentu saja dunia melihat Indonesia mendapat citra atau sorotan yang negatip dan ini tentu berdampak buruk tentunya sebagai sebuah bangsa. Dari sisi kepedulian, semakin banyaknya angka bunuh diri menunjukkan sisi kepedulian yang semakin menurun, tembok pagar rumah yang tinggi, pengelompokan perumahan orang kaya dan sederhana kalau tidak mau dibilang miskin, semakin jarangnya pertemuan antar warga sehingga tidak saling kenal, bahkan didalam keluarga juga jarang ada pertemuan keluarga dan memberi perhatian serta saling menanyakan problem yang dialami.

Banyak negara mengadakan penelitian tentang bunuh diri, sebab dan cara menanggulangi, tetapi kesimpulan yang paling tepat untuk menanggulangi kasus terjadinya bunuh diri adalah ada sebuah tempat atau pribadi bagi mereka yang berniat bunuh diri bisa menumpahkan atau menceritakan masalah dan problem yang sedang dihadapi dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalahnya dengan membantu secara nyata dan menjadi teman atau sahabat yang selalu ada mendampingi dalam artian ada komuniasi yang harmonis. Sumbang saran dan kepedulian dari berbagai unsur masyarakat dan terlebih dari komunitas yang lagi ngetrend di dunia maya tentu saja sangat diharapkan. Semoga bermanfaat.


Sumber : http://www.kabarindonesia.com/

Posting Komentar

FB Comments